Mungkinkah
di setiap masjid diadakan rumah sehat? Tentu saja mungkin, bahkan harus!
Mengapa saat ini masih sedikit, bahkan bisa dikatakan tidak ada, masjid yang di
dalamnya terdapat rumah sehat? Sangat menarik membicarakan hal ini, dan saya
akan sampaikan beberapa alasannya:
1. Masih banyak yang
beranggapan masjid hanyalah tempat shalat saja. Bahkan ada masjid yang mengusir
jamaahnya yang berlama-lama berdoa di masjid. Maksudnya setelah shalat cukup
berdoa 5 menit, kemudian masjid dikosongkan dan pintunya dikunci.
2. Masih banyak yang
beranggapan dilarang membicarakan selain urusan ibadah di masjid. Yang dimaksud
ibadah adalah sebatas shalat, shaum, zakat dan haji. Bicara masalah
perdagangan, ekonomi, lingkungan hidup, kesehatan; janganlah di masjid karena
tidak dianggap sebagai ibadah.
Pengurus
masjid seperti ini jangan ditawari membuka rumah sehat di lingkungannya,
kecuali dilengserkan terlebih dahulu. Hehehe….. Mereka sudah tertutup untuk sebuah
inovasi, anak-anak yang shalat disitu saja dianggap mengganggu kekhusyukan
mereka. Padahal kalau mau sedikit merenung, siapa yang akan mengisi masjid
setelah mereka tiada?
Rumah
sehat di setiap masjid adalah sangat ideal karena masjid adalah pusat kegiatan
ummat Islam. Alangkah indahnya jika di setiap masjid terdapat perpustakaan,
TKA/TPA, koperasi, warung dan juga rumah sehat atau klinik. Jamaah tidak hanya
mendapat layanan ibadah shalat, tetapi juga layanan ekonomi, peningkatan
keilmuan dan layanan kesehatan jasmani dan rohani.
Tiadanya
rumah sehat pada setiap masjid menunjukkan minimnya perhatian ummat pada
masalah kesehatan. Kesehatan dianggap bukan bagian ibadah, tidak perlu diurus
lagi karena telah ada ahlinya, yaitu dokter. Tidak perlu berbicara tentang
kesehatan di masjid, apalagi sampai membuka rumah sehat.
Pemahaman
kesehatan ummat Islam yang seperti ini menimbulkan konsekwensi yang sangat
serius. Akan terlihat orang-orang yang susah payah datang ke masjid karena
kakinya terserang asam urat atau osteoporosis. Orang-orang tidak nyaman saat
duduk di masjid taklim karena kakinya sakit saat dilipat. Banyak jamaah yang
mudah mengantuk. Setiap saat ada pengumuman jamaah yang sakit, opname di rumah
sakit, dan mohon didoakan jamaah lainnya.
Insya
Allah kondisi ini akan berubah 180 derajat saat dibuka rumah sehat di
lingkungan masjid. Tingkat kesehatan jamaah akan terpantau sehingga sekecil apa
pun penyakit yang diderita jamaah akan segera ditangani dan tidak berkembang
menjadi penyakit berat. Tak ada lagi jamaah dengan keluhan asam urat, kolesterol
tinggi dan osteoporosis karena telah ada penerangan cara mengatasinya. Jamaah
akan datang ke masjid dengan bersemangat, langkah tegap dan wajah cerah.
Secara
rutin akan diadakan ceramah kesehatan di mimbar masjid. Jamaah akan antusias
konsultasi, berbekam, berbelanja herba selepas shalat berjamaah. Tak ada lagi
jamaah yang sakit-sakitan dan harus dibawa ke rumah sakit. Terbuka lapangan
kerja bagi terapis dan kas masjid akan cepat gemuk dari jasa bekam atau belanja
herba.
Posting Komentar