Detoksifikasi Pikiran
Tidak hanya makanan yang dapat tertumpuk di dalam tubuh kita yang senantiasa harus kita bersihkan (detoksifikasi) tetapi pikiran-pikiran seperti perasaan tidak nyaman, tidak bahagia, tidak puas, marah, tidak perduli, kesal dan ragam perasaan negatif pun dapat membebani tubuh.
Pikiran-pikiran ini akan tertimbun di dalam tubuh, terkumpul menjadi energi negatif dan akan menjadi racun yang berbahaya, apalagi kalau racun racun ini menyumbat di hati dan pikiran maka akan muncul dengan berbagai karakter akhlak tercela dan berbagai penyakit fisik.
Tidak dapat dipungkiri bawa akumulasi perasàan negatif merupakan gangguan yang tidak dapat diabaikan dalam kehidupan seseorang, Stres akan terbentuk ketika kita menghadapi segala sesuatu dengan negatif, menolak serta bereaksi dengan ketidakpastian, kecemasan, kebencian,sedih, frustasi, egois, kecemburuan, kedengkian, arogan atau gelisah, Semua pikiran negatif merupakan sumber stres yang menyebabkan mata rantai penderitaan.
Pikiran negatif bisa membuat degup jantung semakin kencang, tekanan darah meninggi, nafas semakin cepat, tubuh gemetar, suhu berubah, sistem saraf terganggu, pemarah, dll lebih lanjut dampaknya meluas kepada perilaku tercela yang berfokus pada kesenangan dan nafsu dunia semata.
Penyumbatan akan fikiran atau stres ini tidaklah mudah dibersihkan akan tetapi apabila dibiarkan berlarut larut sampah pikiran akan menjadi ganjalan di kalbu kemudian menjadi "sembelit mental" sebagaimana yang terjadi di usus, akhirnya napsu makan menurun, organ organnya sakit, dan perlu perawatan yang mahal bahkan bisa depresi bahkan bisa gila.
Mengapa kadang kita tidak dapat mengendalikan jiwa kita dengan pikiran pikiran negatif....? Bukankah Allah telah berjanji kepada kita " orang orang yang bersungguh sungguh untuk meraih ridha Kami sungguh kami akan tunjukan kepada mereka jalan jalan kami, sesungguhnya Allah benar benar bersama orang orang yang berbuat baik".
Kita harus memiliki keyakinan akan Allah yang maha kasih sayang, keyakinan bahwa Allah tidak akan menyia nyiakan hambanya. Dengan kata lain "bersungguh sungguh". Dia pasti akan membantu, jadi kita harus meneguhkan kesungguhan dalam hati tetap berada di jalanNya.
Keberadaan manusia di dunia adalah diciptakan sehat, di seluruh dunia orang orang yang berumur panjang memiliki satu kesamaan umum: "mereka tidak khawatir" dan itulah yang disebut berfikir positip, selalu membersihkan hatinya dan pikirannya, tidak membiarkan otaknya dengan beban hal hal pikiran yang memberatkan jiwa.
Berpikir positif adalah kekuatan iman, walaupun tidaklah semudah mengatakan, ilmuan jepang terbaru mengatakan bahwa: otak memerintahkan kita untuk menjadi sehat, meraih kesuksesan, dan menikmati hidup. Setiap orang punya pilihan untuk hidup, namun setiap orang ingin bahagia dan sejahtera.
Optimis adalah mindset orang beriman, optimis adalah bentuk dari tawakal yang harus selalu ada, stres pikiran adalah biasa yang harus selalu di bersihkan dari jiwa, Detoksifikasi pikiran adalah hal penting dalam menghadapi hidup yang penuh dengan ujian dan tantangan, Bersihkanlah pikiran pikiran negatif ini dengan penuh harapan dan optimis masa depan, "Sampaikan kabar gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan syurga syurga yang mengalir sungai-sungai dibawahnya (Al Baqarah:25), Rasulullah bersabda : jika kalian bertawakal pada Allah dengan benar, niscaya dia akan memberikan rejeki sebagaimana dia memberi rejeki pada burung"
Seorang penyair berkata:
"Bertawakallah kepada Allah jika engkau berpikir..........
Dia akan memberi rejeki yang tak pernah kau pikir........
Bsgaimana engkau takut jatuh miskin........
Sedangkan Allah Maha mengatur rejeki,.......
Dialah Allah yang memberi rijki pada burung dan ikan di lautan".....
Dalam keadaan normal orang sangat mungkin untuk berfikir positif namun kekuatan yang sebenarnya adalah kemampuan "berpikir positif" ketika menghadapi masalah dalam kehidupan (DR.Ibrahim Elfiky)
Salam
Thibbun Nabawi Center (TNC)
By : Ummi Anna Rosdiana
Posting Komentar