MATA KOSONG
Oleh Ummi Anna Rosdiana
Seorang Pemuda katakanlah Hadi (nama samaran) asal garut berumur 25 tahun, diantar oleh keluarganya datang ke klinik TNC, matanya kosong, dingin, linglung, badannya bau seperti tak pernah mandi, datang dengan keletihan mental yang sangat. Keluarganya sudah bingung, sudah berobat kemana-mana namun belum ada kesembuhan.
Sudah 2 bulan, keluhannya aneh, sering berpergian tak tentu arah dan tujuan. Kejadiannya selalu setelah magrib, karena perilakunya ganjil makanya seluruh keluarga terutama bapaknya "mengawasi penuh" keadaan Hadi.
Selalunya kalau keluar rumah dengan berjalan kaki pada jalan yang tak pernah dia lewati, contohnya kalau sudah azan dia akan sholat dan letak mesjid ini agak jauh dari rumah, namun pulangnya mestinya jalan kekiri, dia malah kekanan atau lurus entah kemana, tentu saja dengan "mata kosong" kalau ditanya mau ke mana..? Dia sendiri bingung menjawabnya, akhirnya bapaknya membalikan badannya ke jalan pulang.
Satu saat, dia berjalan kaki sampai jauh sekali, mau kemana Hadi .......?, dia berkata : "mau ke Cirebon disana ada boneka" ujarnya (pacarnya orang Cirebon), bapaknya yang mengetahui keganjilan ini, membujuknya untuk pulang kembali, selalunya begitu setiap hari.
Seperti biasa, Hadi keluar rumah setelah magrib, bapaknya mengikutinya dari belakang, jalannya semakin jauh, bapaknya mengajaknya pulang, ayo nak..., kita pulang, mau kemana...? Hadi kesal tak mau diajak pulang malah, menyerangnya dan terjadilah adu kekuatan dengan " tenaga setan "namun masih bisa dikalahkan dan dikendalikan sampai akhirnya bisa diajak pulang.
Satu waktu, Hadi ini tidak keluar rumah malah didapatinya kejang kejang, dalam sehari bisa beberapa kali kejang. keluarganya kaget dan sangat khawatir, karena tak tertangani maka dibawalah kerumah sakit dan di rawat 2 pekan, sampai tak kejang lagi, pihak rumah sakit mengatakannya sakitnya epilepsi. Tentu saja bapaknya heran karena tak pernah sakit dan kejang kejang sebelum ini.
Malang benar nasibnya, setelah kejang malah tak bisa berkata kata dan berucap lagi seperti biasa, mulutnya seolah terkunci, namun keinginan berjalan pada malam hari masih ada, masalahnya bertambah "tak bisa bicara". Kalau ditanyapun hanya tatapan matanya sebagai jawabannya.
Anehnya lagi, makannya banyak seperti kelaparan namun seolah tidak jadi daging, karena badannya semakin kurus, mata sayu seperti tak mendapatkan makanan, kalau lagi makan matanya berkedip kedip sebelah, gemerecek dan diujung bibirnya selalu ada air liur.
Begitulah setelah magrib seolah ada yang memanggilnya untuk keluar rumah berjalan kaki dengan " mata kosong", makannya banyak tapi badannya semakin lemah.
Ketika dirukyah dan dibimbing syahadat, suaranya keluar, mulanya tak bisa bersyahadat secara utuh "Ashadu allaa ilaha illallah, wasyhadu alla ilha illallah" selalu salah .
namun setelah dibimbing terus menerus dengan syahadat yang benar dan bersusah payah akhirnya bisa bersyadat juga dengan sempurna "asyhadu allaa ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadarrasulullah"
Ketika di bekam terasa ada hawa panas yang luar biasa dibadannya terutama di daerah dada namun Setelah dibekam, hawa panas tak ada, dan semua keluhan itu hilang berkat izin Allah.
Setelah selesai proses terapi, saya tanya tentang semua yang terjadi, ternyata Hadi tak ingat apapun, bahkan terlihat bingung " tak ingat apa apa". Ya sudahlah..........
(Yang sudah terjadi, agar menjadi pelajaran yang berharga dimasa yang akan datang)
Alhamdulillah, seluruh keluarga terlihat sangat bahagia karena Hadi terlihat sembuh, sudah bisa bicara, wajahnya bersinar seperti aslinya, tersenyum seperti biasa dan badannyapun sudah tidak bau terutama Matanya sudah tidak kosong lagi. Subhanallah.
Salam
Thibbun Nabawi Center (TNC)
By : Ummi Anna Rosdiana
Posting Komentar