Rasulullah adalah manusia yang sehat sepanjang hayat. Beliau hanya sakit dua kali selama hidupnya dan penyakitnya bukanlah penyakit parah. Pertama, beliau kehilangan nafsu makan ketika diberitakan disihir oleh orang Yahudi. Kedua, beliau tidak sengaja memakan daging tercampur racun sehingga buru-buru dibekam. Itu saja sakit yang dialami Rasulullah Saw.
Sedangkan kita yang mengaku ummatnya, hari ini bertumbangan oleh berbagai penyakit kelas berat: jantung, stroke, gagal ginjal, kanker, tumor otak, syaraf terjepit dll. Rumah sakit penuh pasien, apotik tumbuh bak cendawan di musim hujan, dokter-dokter semakin kaya oleh pasien dan anak-anak muda antri masuk Fakultas Kedokteran karena masa depan ekonominya cerah. Seperti inikah ummat Rasulullah yang katanya meneladani segala perilaku hidupnya?
TIDAK!!! Ummat Islam baru meneladani sebagian saja perilaku hidup Rasulullah. Shalat, shaum, zakat, haji – sudah dijalankan. Tetapi masih banyak yang belum diteladani, termasuk menjaga kesehatan. Rasulullah senantiasa berperilaku, berpola hidup, yang menjamin terjaganya kesehatan beliau. Ingat sehatmu sebelum datang sakit, itulah pesan beliau. Berbeda dengan ummat Islam saat ini yang ingat kesehatan setelah terbaring di rumah sakit.
Ummat Islam sekarang tidak peduli dengan kesehatannya. Mereka makan apa saja, termasuk makanan cepat saji yang banyak mengandung kolesterol, bahan pengawet, bahan pewarna dan bahan tambahan perasa. Mereka bangga mengkonsumsinya, mengajak anak cucunya berpesta dan menjadikannya gaya hidup modern. Padahal di negara asalnya sendiri makanan itu disebut junkfood (makanan sampah). Mie instan, minuman ringan (softdrink), makanan kaleng – menjadi kebiasaan dan kebanggaan.
Ummat Islam lebih mengenal makanan-makanan tersebut dibanding makanan yang dianjurkan Rasulullah, seperti: kurma, madu, zaitun, zamzam, habbatus sauda dll. Inikah yang disebut meneladani Rasulullah?
Beberapa pola hidup Rasulullah yang harus segera ditiru adalah,
1. Biasa bangun malam
Ketika bangun malam hati terasa lapang, tidak dikejar-kejar beban pekerjaan. Kita bebas mengerjakan apa saja: shalat malam, tadarus, berdzikir, membuka komputer, menghangatkan sayur dll. Produktivitas seseorang yang biasa bangun malam sangat tinggi. Inspirasi dan ilham mudah mengalir disaat suasana tenang.
Umat Islam yang tidak pernah bangun malam tak ada bedanya dengan ummat agama lain. Mereka bekerja disiang hari, malamnya digunakan untuk begadang, dan tidur larut malam. Akhirnya waktu shalat subuh terlampaui, bangun kesiangan dan bekerja dengan tergesa-gesa.
2. Mulailah sarapan segelas jus buah
Makan buah biasanya dilakukan setelah makan nasi, istilahnya cuci mulut. Kebiasaan ini harus dirubah, buah dimakan terlebih dahulu sebelum nasi. Biasakan segelas jus buah sebagai sarapan. Benar, ini sekedar merubah kebiasaan. Setelah terbiasa, kita baru perlu makan nasi pada siang hari. Atau, pagi hari jus buah, siang hari sayur (lotek, karedok), malam hari sedikit makan nasi. Anda tetap produktif, badan segar dan ramping, dan konsumsi beras dapat dikurangi.
3. Biasakan buang air kecil dengan cara jongkok
Saat jongkok, tulang pinggul akan terbuka lebar. Air seni mengalir keluar dengan tuntas. Sebaliknya saat berdiri, tulang pinggul menjepit saluran kencing sehingga air seni tidak tuntas mengalir. Inilah yang menjadi cikal bakal kanker prostat. Saat ini banyak dijumpai kasus kanker prostat pada usia muda, sekitar 30 tahun, karena kebiasaan buang air kecil sambil berdiri.
Inilah sedikit tip hidup sehat yang diajarkan Rasulullah Saw. Sudah saatnya kita berhijrah mengikutinya. Jika tidak, bersiap-siaplah untuk sakit! Saya akan olok-olok Anda dengan ungkapan: hari gini masih sakit?
+ komentar + 1 komentar
Assalamu'alaikum,
apa kabar Ustadz Haitami? saya pernah diajar fisika di Mu'allimin, antum adalah guru saya walau sebentar. ApaKegiatan rutin sekarang?
Salam untuk Mas Eko, Ocha dan Fajar, juga mbak Ana
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Mahmud Yunus
Posting Komentar