RUMAH SEHAT DI SETIAP MASJID

Jumat, 31 Agustus 20120 komentar

Mungkinkah di setiap masjid diadakan rumah sehat? Tentu saja mungkin, bahkan harus! Mengapa saat ini masih sedikit, bahkan bisa dikatakan tidak ada, masjid yang di dalamnya terdapat rumah sehat? Sangat menarik membicarakan hal ini, dan saya akan sampaikan beberapa alasannya:
1.    Masih banyak yang beranggapan masjid hanyalah tempat shalat saja. Bahkan ada masjid yang mengusir jamaahnya yang berlama-lama berdoa di masjid. Maksudnya setelah shalat cukup berdoa 5 menit, kemudian masjid dikosongkan dan pintunya dikunci.
2.    Masih banyak yang beranggapan dilarang membicarakan selain urusan ibadah di masjid. Yang dimaksud ibadah adalah sebatas shalat, shaum, zakat dan haji. Bicara masalah perdagangan, ekonomi, lingkungan hidup, kesehatan; janganlah di masjid karena tidak dianggap sebagai ibadah.

Pengurus masjid seperti ini jangan ditawari membuka rumah sehat di lingkungannya, kecuali dilengserkan terlebih dahulu. Hehehe….. Mereka sudah tertutup untuk sebuah inovasi, anak-anak yang shalat disitu saja dianggap mengganggu kekhusyukan mereka. Padahal kalau mau sedikit merenung, siapa yang akan mengisi masjid setelah mereka tiada?

Rumah sehat di setiap masjid adalah sangat ideal karena masjid adalah pusat kegiatan ummat Islam. Alangkah indahnya jika di setiap masjid terdapat perpustakaan, TKA/TPA, koperasi, warung dan juga rumah sehat atau klinik. Jamaah tidak hanya mendapat layanan ibadah shalat, tetapi juga layanan ekonomi, peningkatan keilmuan dan layanan kesehatan jasmani dan rohani.
Tiadanya rumah sehat pada setiap masjid menunjukkan minimnya perhatian ummat pada masalah kesehatan. Kesehatan dianggap bukan bagian ibadah, tidak perlu diurus lagi karena telah ada ahlinya, yaitu dokter. Tidak perlu berbicara tentang kesehatan di masjid, apalagi sampai membuka rumah sehat.
Pemahaman kesehatan ummat Islam yang seperti ini menimbulkan konsekwensi yang sangat serius. Akan terlihat orang-orang yang susah payah datang ke masjid karena kakinya terserang asam urat atau osteoporosis. Orang-orang tidak nyaman saat duduk di masjid taklim karena kakinya sakit saat dilipat. Banyak jamaah yang mudah mengantuk. Setiap saat ada pengumuman jamaah yang sakit, opname di rumah sakit, dan mohon didoakan jamaah lainnya.
Insya Allah kondisi ini akan berubah 180 derajat saat dibuka rumah sehat di lingkungan masjid. Tingkat kesehatan jamaah akan terpantau sehingga sekecil apa pun penyakit yang diderita jamaah akan segera ditangani dan tidak berkembang menjadi penyakit berat. Tak ada lagi jamaah dengan keluhan asam urat, kolesterol tinggi dan osteoporosis karena telah ada penerangan cara mengatasinya. Jamaah akan datang ke masjid dengan bersemangat, langkah tegap dan wajah cerah.
Secara rutin akan diadakan ceramah kesehatan di mimbar masjid. Jamaah akan antusias konsultasi, berbekam, berbelanja herba selepas shalat berjamaah. Tak ada lagi jamaah yang sakit-sakitan dan harus dibawa ke rumah sakit. Terbuka lapangan kerja bagi terapis dan kas masjid akan cepat gemuk dari jasa bekam atau belanja herba.
Untuk pengurus masjid yang ingin membuka rumah sehat, silahkan kirim 2 orang jamaah, laki-laki dan perempuan untuk Kuliah Terapis Thibbun Nabawi di TNC Babussalam. Insya Allah akan dibekali ilmu lengkap dan dibimbing menjalankan klinik hingga sukses.



Share this article :

Posting Komentar

 
TEMPLET ISLAM| Sehatkan Ummat, Jaga Akidahnya - All Rights Reserved
Supported : Mulia Holistik | Creating Website | Feri Firmansyah