THIBBUN NABAWI SEBAGAI GERAKAN DAKWAH

Selasa, 28 Agustus 20120 komentar


Thibbun nabawi haruslah dipandang sebagai gerakan dakwah mengingat salah kaprahnya pandangan ummat pada masalah kesehatan. Ummat Islam yang mengaku sebagai pengikut Rasulullah Muhammad Saw, ternyata dalam hal kesehatan melenceng jauh dari ajaran beliau. Beberapa indikator bisa dikemukakan,
1.    Rasulullah adalah manusia yang sehat sepanjang hayatnya, tidak pernah sakit sekalipun. Lihatlah kondisi ummat Islam yang mengaku sebagai pengikutnya: sakit dianggap sesuatu yang wajar, bahkan sakit berat dan berobat mahal menjadi kebanggaan dan lambang status sosial.
2.    Rasulullah tidak pernah sakit sehingga tidak perlu dialokasikan anggaran kesehatan. Saat ini “industri” kesehatan memutar uang sangat besar, ditandai semakin banyaknya rumah sakit modern, industri farmasi, industri alat-alat kesehatan dll. Jika ummat Islam memiliki kesehatan prima seperti Rasulullah, niscaya anggaran bisa diarahkan untuk pendidikan dan perumahan.
3.    Kunci kesehatan Rasulullah adalah pola hidup dan pola makan. Rasulullah menjaga pola hidup, seperti shalat di awal waktu dan selalu berjamaah. Shalat di awal waktu artinya mengistirahatkan fisik dan psikis sesuai kebutuhannya sehingga terjagalah kesehatan. Dengan berjamaah akan bertemu dengan banyak orang terjadi silaturahim dan saling mendoakan.
       Ummat Islam saat ini melupakan dimensi kesehatan pada ibadah ini. Ibadah shalat, shaum, haji dll dianggap sekedar kewajiban yang hanya berdimensi pahala dan akhirat. Akibatnya banyak ahli shalat yang sakit-sakitan, ke masjid kaki diseret-seret karena asam urat naik. Duduk di majelis taklim tidak bisa lama-lama karena osteoporosis.
4.    Perilaku menjaga kesehatan nampak pada anjuran buang air kecil dalam posisi jongkok. Lihatlah bentuk toilet, termasuk yang dipasang di masjid, semuanya toilet buang air kecil dalam posisi berdiri. Barulah akhir-akhir ini diketahui dimensi kesehatan buang air kecil dalam posisi jongkok.
5.    Rasulullah sangat sehat karena menjaga pola makan. Beliau adalah penganjur food combining pertama di dunia. Makan kurma diikuti mentimun, memilih daging kambing bagian tungkai kiri depan.



Inilah sekilas ajaran kesehatan Islam yang telah dipraktekkan Rasulullah. Beliau bukan seorang akademisi yang mengkaji berbagai literatur, bukan profesor yang suka bergelut dengan penelitian. Namun yang beliau kerjakan adalah bimbingan wahyu Allah. Betapa banyak umat yang menganggap ajaran Islam sebatas shalat dan shaum saja, sementara dalam bidang kesehatan, perdagangan, sosial, budaya; mereka mengambil ajaran selain Islam. Disinilah perlunya muballigh dan ulama mengenalkan ajaran thibbun nabawi pada ummat sehingga terasa bahwa Islam itu rahmatan lil ‘alamin.


Share this article :

Posting Komentar

 
TEMPLET ISLAM| Sehatkan Ummat, Jaga Akidahnya - All Rights Reserved
Supported : Mulia Holistik | Creating Website | Feri Firmansyah