BOM WAKTU ITU BERNAMA OBAT KIMIA

Senin, 20 Mei 20130 komentar


Berhati-hatilah jika Anda sering mengkonsumsi obat-obat kimia. Apa itu obat kimia? Obat kimia adalah obat yang diracik dengan cara reaksi kimia, memiliki kemampuan meredakan rasa sakit secara mengagumkan. Anda pusing atau sakit kepala? Minumlah P...n...dol, niscaya pusing atau sakit kepala lenyap dan Anda bisa beraktifitas kembali. Anda mengalami nyeri perut? Minumlah Di....pet, niscaya diare Anda segera berhenti dan nyeri perut hilang.

Adanya penemuan obat kimia adalah kemajuan luar biasa dalam dunia kesehatan. Racikan obat kimia mampu menekan syaraf rasa sakit dimana pun, mampu menghentikan diare, meredakan batuk, menurunkan panas/demam, bahkan mengencerkan darah sehingga tensi turun. Namun harus diingat, obat kimia hanya boleh digunakan dalam keadaan darurat dan tidak boleh digunakan dalam jangka waktu lama.

Pabrik farmasi tidak bisa disalahkan memproduksi obat karena telah melalui berbagai persyaratan ketat. Dalam setiap kemasan ada saran pemakaian obat, dosis dan kontra-indikasi. Namun banyak yang mengabaikan semuanya dan mengkonsumsi obat semau gue. Pokoknya terasa enak setelah minum obat, begitu alasannya. Perkara ada efek sampingnya, itu urusan nanti.

Segala sesuatu yang telah disebut sebagai penyakit diatas, sesungguhnya bukanlah penyakit, melainkan sekedar tanda adanya kerusakan organ dalam tubuh. Misalnya, tekanan darah tinggi bukanlah penyakit, melainkan tanda adanya pembuluh darah yang tersumbat. Sumbatan inilah yang harus diatasi, misalnya dengan konsumsi zaitun yang mampu menghancurkan sumbatan. Berbekam juga menjadi solusi sumbatan pada pembuluh darah karena memperbaiki tekanan udara dan mengeluarkan berbagai toksid.
Sementara obat pengencer darah hanyalah sekedar mengencerkan darah sehingga darah lebih mudah mengalir. Terlihatkan perbedaannya? Ketika dilakukan pengukuran, benar didapat tekanan darah telah turun. Namun pokok permasalahan, yaitu sumbatan pada pembuluh darah belum teratasi. Lama kelamaan sumbatan semakin menutup pembuluh darah dan darah sama sekali tidak bisa mengalir meskipun sudah diencerkan sedemikian rupa. Akhirnya pembuluh darah pecah dan terjadilah stroke.

Demikian juga dengan batuk, pilek, flu, diare, bersin dll. Semuanya bukan penyakit, melainkan sekedar tanda adanya gangguan atau kerusakan organ dalam tubuh. Batuk adalah tanda banyaknya toksid dalam paru-paru sehingga toksid tersebut perlu dikeluarkan. Lebih parah lagi misalnya tanda adanya kanker pada tenggorokan. Cara mengeluarkan toksid pada paru-paru dengan muntah atau berbekam. Cara lain adalah dengan mengkonsumsi buah dan sayur yang banyak serat, sehingga toksid akan terikat dan keluar bersama feses.
Jika diatasi dengan obat batuk kimia, benarlah batuk akan segera reda dan orang tersebut bisa beraktifitas lagi. Namun kerusakan organ dalam tubuhnya tidak diperbaiki. Lama kelamaan organ dalam tubuh semakin rusak dan obat batuk kimia tidak ada gunanya lagi.
Seseorang yang gemar mengkonsumsi obat kimia sering tidak berpikir panjang akibatnya. Jika suatu saat ia merasakan 5 gejala penyakit (batuk, pilek, diare, pusing, nyeri otot) maka 5 jenis obat pula yang dia konsumsi. Jika gejala sakit belum juga reda maka akan dia tambah dosisnya. Pokoknya gejala sakit hilang dan dia bisa beraktifitas lagi.

Disisi lain organ tubuh semakin rusak namun orang tersebut tidak merasakannya karena senantiasa ditopang berbagai obat kimia. Tekanan darah tinggi ia abaikan karena ada obat pengencer darah. Cuci darah pun dengan sukarela dia lakukan asalkan masih bisa beraktifitas. Asam urat dicoba diatasi dengan aneka obat penghilang nyeri.

Sampai kapan kebiasaan mengkonsumsi obat kimia ini akan berlangsung? Sampai dokter angkat tangan dan tidak mau lagi memberikan resep. Atau sampai orang tersebut meninggal tiba-tiba, meskipun sesungguhnya tidak ada yang disebut meninggal tiba-tiba karena tanda-tandanya sangat mudah diketahui. Obat kimia yang selama ini dikonsumsi menjadi bom waktu dan sekaranglah saatnya meledak.

Inilah kebiasaan yang saat ini masih banyak dianut masyarakat kita. Sangat sedikit yang berpola hidup menjaga kesehatan agar tidak sakit. Kebanyakan adalah tidak mau berlaku preventif dan baru sadar ketika sudah terbaring di rumah sakit. Usia masih muda, sekitar 40-45 tahun, namun sudah terserang stroke, lumpuh dan kemudian meninggal. Wallahu a’lam bish shawab.


Share this article :

Posting Komentar

 
TEMPLET ISLAM| Sehatkan Ummat, Jaga Akidahnya - All Rights Reserved
Supported : Mulia Holistik | Creating Website | Feri Firmansyah