DAGING POTONG DAN SAKIT SENDI

Jumat, 12 September 20140 komentar

Dewasa ini  banyak orang sakit sendi dari  kalangan tua, dewasa bahkan  anak anak, tentu banyak penyebabnya, sebagian ilmuan memberikan pandangannya bahwa sakit tersebut salah satunya berasal dari hewan yang "tidak disembelih secara Islami".

Penyembelihan dalam Islam sudah diatur, yaitu, ketika menyembelih harus menyebut nama Allah  dan bertakbir,  proses penyembelihan hewan dengan tehnik tertentu sehingga darah keluar dari tubuh hewan  dengan cara memotong "uratnya" 
Waktu penyembelihan tidak diperbolehkan memotong "kepala hewan" hingga terpisah dari tubuhnya agar hubungan antara jantung dan otak hewan tetap tersambung. 
Mengapa demikian......  ? Sebab denyut jantung dapat  aliran darah secara keseluruhan keluar dari tubuh hewan.

 Apabila hubungan antara otak dan jantung masih ada, maka denyut jantung itu masih terus ada, dengan demikian, semua darah yang ada dalam tubuh hewan itu akan terpompa keluar, sehingga hewan yang disembelih itu suci dan steril dari virus,mikroba-mikroba yang terkandung dalam darah.Tehnik seperti ini adalah agar kematian hewan itu tidak disebabkan tikaman bengis yang diarahkan pada salah satu organ tubuh yang vital, seperti otak, jantung, dan hati.

 Dengan memotong "urat leher", tempat masuknya makanan dan napas semua darah dapat keluar dari tubuh hewan karena jantung masih terus berdenyut, hingga darah itu benar-benar habis, dan inilah teknik yang paling baik dan sempurna dalam penyembelihan hewan.

Bagaimana jika hewan ini dipotong menggunakan mesin pemotong otomatis seperti untuk pemotongan ayam,  Dipotong bukan uratnya, tapi pemotongan masal dengan cara ayam digantung lehernya dan dengan alat pemotong  itu langsung memotong ayam ribuan jumlahnya, kepala itupun langsung terputus dari leher badan dengan seketika  ribuan ayam langsung mati....? Otak dan jantung langsung terpisah.

Jika hewan  disembelih dengan teknik ini, maka besar kemungkinan darah itu masih tetap menggumpal di dalam tubuhnya, sehingga zat asam beracun yang berbahaya bagi manusia ini masih tetap mengalir di dalam anggota tubuh hewan yang di sembelih itu.
Akibatnya, semua daging hewan itu menjadi teracuni. 

Dengan adanya zat asam dalam darah yang masih ada di dalam hewan itu, maka semua kandungan berbahaya ini akan berpindah ke dalam tubuh manusia ketika ia memakannya, yaitu terkena infeksi dan rasa sakit pada persendian, sebab, asam urine  dan kandungan lainnya yang berbahaya ini meresap ke dalam persendian hewan tersebut.

 Barangkali karena alasan inilah, Allah SWT kemudian mengharamkan darah dan memerintahkan manusia untuk menyembelihnya untuk mengeluarkan seluruh darah yang mengalir dengan demikian semua zat beracun dari hewan tersebut akan otomatis akan keluar dari virus, bakteri, mikroba dll. (al ijaz al ilmi, DR An Nablusi)

Salam
Thibbun Nabawi Center ( TNC)
BY : ummi Anna Rosdiana


Share this article :

Posting Komentar

 
TEMPLET ISLAM| Sehatkan Ummat, Jaga Akidahnya - All Rights Reserved
Supported : Mulia Holistik | Creating Website | Feri Firmansyah